Kemenhub Diminta Stop Pesawat Boeing 737 Max 8 Terbang di Indoneia
KANALSUMATERA.com - Menanggapi kejadian kecelakaan jatuhnya pesawat Boeing 737 Max 8 milik Ethiopian Airlines setelah lepas landas dari Bandara Addis Ababa, Ibu Kota Ethiopia, Pengamat Penerbangan Alvin Lie meminta Kementerian Perhubungan RI melarang atau menghentikan penerbangan pesawat tipe serupa untuk terbang di Indonesia.
“Kemenhub perlu mencermati kecelakaan ini dan tidak ragu untuk melarang terbang sementara semua Boeing 737 Max 8 di Indonesia, demi mencegah terjadinya kecelakaan lagi,” kata Alvin Lie.
Untuk diketahui, pesawat yang mengangkut 149 penumpang dan delapan awak penerbangan ini jatuh di kota Bishoftu, 62 km dari Addis Ababa.
Seperti dilansir Anadolu Agency, pesawat dengan nomor penerbangan ET 302 menuju Nairobi, Kenya itu meninggalkan bandara Bole di Addis Ababa pada pukul 8.38 pagi waktu setempat, namun pada 8.44 pagi otoritas layanan navigasi kehilangan kontak pesawat itu. Operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung dan pihak berwenang di Ethiopia belum memiliki informasi terkait korban.
Kecelakaan pesawat Boeing 737 Max 8 ini kembali mengingatkan peristiwa serupa yang terjadi pada pesawat sejenis di Indonesia Oktober 2018 lalu. Pesawat Boeing 737 Max 8 milik maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta - Pangkal Pinang jatuh di perairan Kerawang Jawa Barat. Seluruh penumpang meninggal.
Seperti diketahui, pesawat Ethiopia yang mengalami kecekaan ini jenis B737 Max 8. Ini type yang sama dengan PK - LQP Lion Air JT610 yang jatuh pada 29 Oktober 2018 lalu.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab kecelakaan B737 Max 8 Ethiopian Airlines. Namun informasi awal pesawat tersebut jatuh menukik tajam pada menit ke 6 pada ketinggian 8000 kaki. “Ini mirip dengan kecelakaan B737 Max Lion Air. Kemenhub perlu mencermati ini," kata Alvin Lie yang juga anggota Ombudsman RI.
Terhadap kejadian ini pihak produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing, buka suara. Seperti dilansir dalam laman resmi Boeing.com, perusahaan raksasa pembuat burung besi komersial ini merasa simpati atas jatuhnya pesawat itu.
"Kami menyampaikan simpati tulus kami kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari para penumpang dan awak di atas kapal udara, dan siap untuk mendukung tim Ethiopian Airlines," tulis manajemen Boeing seperti dikutip dari laman resmi Boeing.com, Minggu (10/3/2019).
Dalam hal ini, Boeing sangat siap membantu secara teknis kepada Ethiopian Airlines untuk mencari tahu penyebab jatuhnya pesawat tadi.
Dalam kecelakaan ini, KBRI Addis Ababa mendapatkan informasi dari kantor Ethiopian Airlines bahwa terdapat satu warga negara Indonesia menjadi korban kecelakaan.
Saat ini Kementerian Luar Negeri dan KBRI Addis Ababa sedang mengkonfirmasi identitas korban WNI tersebut.sc/ks